cinta sejati cinta yang kuat
MY TRUE LOVE
“
Derry Pradaharjoko Gua suka sama lo.” teriak Venda sekencang peluit. Hany
refleks menutup kedua telinganya dengan tangan,
yang dianggapnya sangat bising .
“
Vend bisa engga lo engga teriak-teriak
mulu, langsung aja kek bilang didepan orangnya biar engga sinting akut gini.”
“
enggak !” bantah Venda memoncongkan kedua bibirnya lalu menutup mukanya dengan
boneka minion. Hany hanya menggeleng-geleng kepala lalu menyeruput cake keju di
depanya.
“Lo tau sendiri kan Han
Gue itu engga mahir soal beginian apalagi harus nyatain perasaan gue ke
Derry bisa mati gaya tahunan.”
Hany ngakak
berkali-kali mendengar ucapan polos Venda sahabatnya yang baru saja dia kenal
ketika menjadi mahasiswi di fakultas kedokteran.
“
Aduh Venda temen Gua yang kece tapi konyol lo kan udah tahu pin blackberynya
kenapa engga kamu invite trus ngajakin chatingan “ Seru Hany mencubit pipi
Venda saking gemesnya sama sikap cewek itu.
“
Gua belum siap mental Hani, nanti Personal Messagenya bakalan kebaca Derry .”
Keluh Venda. Seiring berjalanya jarum jam kedua cewek itu terlelap dengan
posisi tak beraturan.
Di
parkiran mobil Venda yang keluar dulu dari mobil berbarengan dengan cowok yang
mobilnya diparkir persis di samping mobil Hany. Venda merasa familiar sama
cowok depanya.
“
Ven ngapain ngelamun bentar lagi dokter
shela masuk kelas.” Seru Hany mengaggetkan lamunan Venda yang segera melupakan
rasa penasaranya dan berlalu dari parkiran.
Ditengah mata kuliah
berjalan Venda sesekali melirik layar blackberrynya yang sedang menampilkan
foto Derry tersenyum kearah kamera.
“
Cie-cie yang lagi kasmaran yang pernah ditolong Derry waktu ospek “ bisik Hany
ke Venda
“
Sssst..Derry itu orangnya ganteng udah gitu baik lagi apalagi waktu itu dia
nolong aku Han, makanya sampai sekarang Gue merasa dia juga punya perasaan yang
sama.” Desis Venda dengan wajah yang sedang membayangkan dan senyum-senyum
sendiri.
“
Han nanti ke parkiranya muter aja ya lewat kelas Derry”
“
Yakin Derry juga suka sama lo”
“
Gua yakin Derry juga punya perasaan yang sama.”
ujar Venda penuh keyakinan.
“dasar Venda.” ujar Hany memukul lengan Venda dengan
buku bindernya, Venda hanya nyengir.
Venda dan Hany bergegas
memasukan peralatan kuliahnya ke tas dengan sigap Venda meninggalkan kelas,
Hany mengekor dari belakang.
“
Derry” Venda melambaikan tangan ke seorang cowok diantara segerombolan mahasiswa yang baru saja keluar dari kelas.
“
Hay Ven ada apa?”
“
kamu ada acara engga?” tanya Venda mengangkat kedua sudut bibirnya
mengembangkan senyumnya.
“engga
ada, cuman mampir ke perpus cari bahan buat presentasi minggu depan.”
“Yaelah,
sama Der gue juga mau ke perpus.”
“Yaudah
bareng aja.” ajak derry
“
kamu cari bahan presentasi mata kuliah apa Ven?” tanya Derry ketika sampai
perpustakaan fakultas kedokteran.
“Mmm,
a-anatomi fisiologi.” ucap Venda gagap
“
Oh kirain cuman praktikum doang adanya “ sahut Derry manggut-manggut seperti
sedang berpikir.
Hani
yang dari tadi nyubit pinggang Venda pun tak dihiraukanya, Venda menghembuskan
nafas merasa lega Derry tak mempermasalahkan semua kebohongan ini. Di sela-sela
kesibukan Derry mencari buku, Venda sibuk sendiri dengan kelakuanya, tanganya
memegang buku-buku yang tertata rapi di sekat-sekat rak sambil mengintip Derry
sedang berdiri di rak buku depanya. Sedangkan Hani duduk manis membaca
buku mata kuliah. Diam-diam Venda memotret Derry dengan raut muka sedang serius
membaca buku yang dibawanya.
Merasa
ada yang mengetahui dengan kelakuanya ini
Venda refleks memencet gambar kamera yang memotret seseorang yang berdiri tidak
jauh dari Venda. tepat saat Orang itu menoleh kearah Venda. Venda merasa dia tertangkap
basa mulutnya terbuka menganga tangan kirinya menjatuhkan sebuah buku.
“hey
tunggu .” seru cowok itu
Venda hanya nyengir kuda dan berlalu dari situ
tanpa mengambil buku yang dijatuhkanya tadi.
Venda menghampiri Hani
yang sedang membaca di tempat yang di khususkan untuk membaca. Muncul Derry
dari balik rak membawa buku tebal yang sedang dipeluk dengan tangan kanannya.
“
Ven lo nanti malam ada acara engga? “ tanya Derry
“
engga ada Der, kenapa ?”
“
kalau engga ada gua mau ngajakin elo pergi, sekalian gue minta nomer hp kalian
berdua ? “ ucap Derry
Mereka bertiga saling
bertukar nomer handphone dan berpisah di tempat parkir yang sebelumnya saling
say goodbey.
Sepulang
dari kampus, Venda dengan semangat 45 vitting baju di lemarinya dengan dua
pintu terbuka lebar. Dan seperti biasa
Hani yang me-recommended buat venda. Alhasil malam ini Venda memakai maxi dress, Derry menjemput Venda tepat pada waktunya di kost kompleks estetika indah
milik Venda. Mobil pajero sport milik Derry melaju ke jalan menuju century
mall, saat di Century Mall Derry berjalan di depan Venda. Dalam hati Venda
berharap Derry menggandeng tangan Venda
dan berjalan bersampingan. Namun, ketika masuk ditoko khusus kado Derry masih saja mencuekin Venda
yang berada di belakang.
“ Ven menurut elo cewek suka dikasih kado apa?”
tanya Derry yang baru saja membuka pembicaraan.
“
Cewek itu suka hal –hal yang romantis”
“
Engga memandang seberapa mahal nilai barang yang dikasih. Mahal atau engga
kalau itu romantis cewek bakalan suka
kecuali kalau cewek matre “ ucap Venda sambil terbahak. Derry menarik tangan Venda membawanya masuk
boutique cewek yang memajang berbagai
gaun pesta. Gaun yang menurut Venda
bagus langsung di pilih Derry dan membawanya ke kasir. Dalam hati Venda merasa gaun tadi untuknya apalagi
tadi gaun tadi dipaskan ke tubuhnya dan sebelumnya Derry menggandeng tangannya
. Keluar dari boutique Derry mengajak Venda makan.
Sambil
menunggu pramusaji yang mengantar pesanan mereka. Venda mencoba menanyakan
sesuatu yang dari dulu ingin dia katakan ke Derry.
“
Der elo masih ingat pertama kali kita kenal dihari ospek, waktu itu....”
“ingat Ven, ada apa? “ Derry memotong omongan Venda.
“ingat Ven, ada apa? “ Derry memotong omongan Venda.
“
thanks ya Der elo udah nolongin gua waktu
slayer tanda kelompok kita hilang pas outbond”
“
bukan gue Ven yang nolong elo tapi si jody temen kelas gue, gua ngikut dihukum
karna slayer gue juga hilang dan ternyata punya gue nyangkut di pohon. “
“
Jadi selama ini kita ? “ tanya Venda
“
Lo udah gue anggap temen, thanks ya tadi elo udah bantu gue milih baju yang pas
buat Hani.“
“Gue
yakin Hani bakalan nerima cinta lo dan kayaknya kamu dan Hani akan jadi couple yang serasi ” senyum
Venda dibalik menahan
bendungan air matanya.
“makasih
Ven, lo emang sahabat yang gue percaya.”
Derry memegang tangan Venda layaknya seorang sahabat.
Derry memegang tangan Venda layaknya seorang sahabat.
“
Pagi Venda, gila ya ini anak baru
bangun. Semalam ngapain aja lo sama Derry.” Ucap Hani membawa buket bunga mawar merah muda. Venda remang-remang
menatapnya matanya belum sepenuhnya bisa dibuka.
" Ven Mata lo? lo habis nangis? yaapun lo diapain aja sama Derry? " tanya Hani cemas
" Ven Mata lo? lo habis nangis? yaapun lo diapain aja sama Derry? " tanya Hani cemas
“
itu apaan Han? “ tanya Venda tidak menghiraukan tanganya
mengucek matanya agar bisa lihat jelas.
“
surprise, buat kamu Venda sayang ada
kartu pengirimnya juga nih.” Ucap Hani menyerahkan buket Bunga mawar merah mudah yang masih segar beserta kartu ucapan kecil.
“
Dan anehnya juga Ven gua juga dapet kaya gini.” ujar Hani tangan satunya
membawa gift box.
“
yaudah kita baca bareng aja secara
bergantian, gimana? “ ucap Venda yang sebenarnya juga tahu siapa orang yang
mengirim itu hani. Hani menyalami tangan Venda yang berarti setuju.
“
Hai Venda, mungkin aku terlalu keras
kepala untuk ngucapin “ aku suka kamu” secara langsung.
Malam
ini kamu harus bisa pergi sama aku, aku jemput jam tujuh malam depan kost kamu.
Salam JJ
Hani membuka box
persegi panjang yang diberikan untuknya , gaun berwarna hitam terlipat
rapi dibalik tutup box. Diambilnya kartu penanda kirim diatas gaun dan dibaca
Hani dengan keras
“
gue pengen lihat kamu pake gaun itu nanti malem , jam tujuh malam gue jemput “
from Derry pradaharjoko
from Derry pradaharjoko
“
Jadi tadi malam kalian berdua?” lirih Hani
“
Engga Hani elo yang cocok buat Derry, percaya dah” ujar Venda dengan yakin.
Hani
dan Venda saling berpeluk layaknya sahabat sejati.
Alveoularis cafe yang
menjadi tempat terpilih Couple date kedua pasangan antara Venda Jody dan Hani derry malam ini.
Couple date mereka berempat bertema candle light, kafe minimalis dengan latar cahaya remang dari lampu minion yang tergantung diatapnya dan dinding yang terbuat
dari kayu membuat kesan yang klasik dan etnik.
Mereka memilih tempat
duduk dengan dua kursi yang saling membelakangi.
“
Ven sorry kalau selama ini gue terlalu munafik memendam perasaan ini dari kita smp. saat pisah dari lo gue kira perasaan ini bisa hilang sendiri. ternyata gue salah menilai rasa Ven, perasaan gue masih tetep kaya dulu.” Jody berbicara flashback
diawal dia suka sama Venda dengan kedua tanganya menggenggam tangan
Venda diatas meja.
“ aduuh Sorry Jod diawal kita ospek dan ketemu
kamu di perpustakaan waktu itu gue belum
begitu ngenalin kamu karna udah lama banget ya kita pisahanya.” Venda mencoba
menyalahkan diri
“
jangan salahkan diri kamu. Takdir yang memisahkan kita, takdir juga yang mempertemukan kita.”
Jody mengecup punggung tangan Venda.
Jody Jonathan temen
satu SMP dan SMA Venda, di pertengahan kelas satu SMA Jody yang baru bisa sekelas sama Venda harus
pindah . Venda dan Jody dipertemukan
kembali yang sama-sama menjadi mahasiswa baru di fakultas
kedokteran Universitas Gajah Mada. Venda tersadar ternyata orang yang membuatnya penasaran adalah Jody cinta
sejatinya yang selama ini tidak dia sadari.
cinta sejati cinta yang kuat akan rintangan seberapa jauh jarak pada akhirnya akan dipertemukan.
0 komentar:
Posting Komentar