Selasa, 04 Februari 2014

cinta sejati cinta yang kuat | fia's diary

cinta sejati cinta yang kuat
cinta sejati cinta yang kuat
MY TRUE LOVE



“ Derry Pradaharjoko Gua suka sama lo.” teriak Venda sekencang peluit. Hany refleks menutup kedua telinganya dengan tangan,  yang dianggapnya sangat bising .
“ Vend bisa engga lo engga  teriak-teriak mulu, langsung aja kek bilang didepan orangnya biar engga sinting akut gini.”
“ enggak !” bantah Venda memoncongkan kedua bibirnya lalu menutup mukanya dengan boneka minion. Hany hanya menggeleng-geleng kepala lalu menyeruput cake keju di depanya.
“Lo tau sendiri kan Han Gue itu engga mahir soal beginian apalagi harus nyatain perasaan gue ke Derry  bisa mati gaya tahunan.”
Hany ngakak berkali-kali mendengar ucapan polos Venda sahabatnya yang baru saja dia kenal ketika menjadi mahasiswi di fakultas kedokteran.
“ Aduh Venda temen Gua yang kece tapi konyol lo kan udah tahu pin blackberynya kenapa engga kamu invite trus ngajakin chatingan “ Seru Hany mencubit pipi Venda saking gemesnya sama sikap cewek itu.
            “ Gua belum siap mental Hani, nanti Personal Messagenya bakalan kebaca Derry .” Keluh Venda. Seiring berjalanya jarum jam kedua cewek itu terlelap dengan posisi tak beraturan.
Di parkiran mobil Venda yang keluar dulu dari mobil berbarengan dengan cowok yang mobilnya diparkir persis di samping mobil Hany. Venda merasa familiar sama cowok depanya.
“ Ven ngapain  ngelamun bentar lagi dokter shela masuk kelas.” Seru Hany mengaggetkan lamunan Venda yang segera melupakan rasa penasaranya dan berlalu dari parkiran.
Ditengah mata kuliah berjalan Venda sesekali melirik layar blackberrynya yang sedang menampilkan foto Derry tersenyum kearah kamera.
“ Cie-cie yang lagi kasmaran yang pernah ditolong Derry waktu ospek “ bisik Hany ke Venda
“ Sssst..Derry itu orangnya ganteng udah gitu baik lagi apalagi waktu itu dia nolong aku Han, makanya sampai sekarang Gue merasa dia juga punya perasaan yang sama.” Desis Venda dengan wajah yang sedang membayangkan dan senyum-senyum sendiri.
“ Han nanti ke parkiranya muter aja ya lewat kelas Derry”
“ Yakin Derry juga suka sama lo” 
“ Gua yakin Derry juga punya perasaan yang sama.”  ujar Venda penuh keyakinan.
“dasar  Venda.” ujar Hany memukul lengan Venda dengan buku bindernya, Venda hanya nyengir.
Venda dan Hany bergegas memasukan peralatan kuliahnya ke tas dengan sigap Venda meninggalkan kelas, Hany mengekor dari belakang.
“ Derry” Venda melambaikan tangan ke seorang cowok  diantara segerombolan mahasiswa  yang baru saja keluar dari kelas.
“ Hay Ven ada apa?” 
“ kamu ada acara engga?” tanya Venda mengangkat kedua sudut bibirnya mengembangkan senyumnya.
“engga ada, cuman mampir ke perpus cari bahan buat presentasi minggu depan.” 
“Yaelah, sama Der gue juga mau ke perpus.”
“Yaudah bareng aja.” ajak derry
“ kamu cari bahan presentasi mata kuliah apa Ven?” tanya Derry ketika sampai perpustakaan fakultas kedokteran.
“Mmm, a-anatomi fisiologi.” ucap Venda gagap
“ Oh kirain cuman praktikum doang adanya “ sahut Derry manggut-manggut seperti sedang berpikir.
Hani yang dari tadi nyubit pinggang Venda pun tak dihiraukanya, Venda menghembuskan nafas merasa lega Derry tak mempermasalahkan semua kebohongan ini. Di sela-sela kesibukan Derry mencari buku, Venda sibuk sendiri dengan kelakuanya, tanganya memegang buku-buku yang tertata rapi di sekat-sekat rak sambil mengintip Derry sedang berdiri di rak buku depanya. Sedangkan Hani duduk manis membaca buku mata kuliah. Diam-diam Venda memotret Derry dengan raut muka sedang serius membaca buku yang dibawanya.
Merasa ada yang mengetahui dengan kelakuanya ini  Venda  refleks  memencet gambar kamera  yang memotret seseorang yang berdiri tidak jauh dari Venda. tepat saat Orang itu menoleh kearah Venda. Venda merasa dia tertangkap basa mulutnya terbuka menganga tangan kirinya menjatuhkan sebuah buku.
“hey tunggu .” seru cowok itu
 Venda hanya nyengir kuda dan berlalu dari situ tanpa mengambil buku yang dijatuhkanya tadi.
Venda menghampiri Hani yang sedang membaca di tempat yang di khususkan untuk membaca. Muncul Derry dari balik rak membawa buku tebal yang sedang dipeluk dengan tangan kanannya.
“ Ven lo nanti malam ada acara engga? “ tanya Derry
“ engga ada Der, kenapa ?”
“ kalau engga ada gua mau ngajakin elo pergi, sekalian gue minta nomer hp kalian berdua ? “ ucap Derry
Mereka bertiga saling bertukar nomer handphone dan berpisah di tempat parkir yang sebelumnya saling say goodbey.
Sepulang dari kampus, Venda dengan semangat 45 vitting baju di lemarinya dengan dua pintu terbuka lebar.  Dan seperti biasa Hani yang me-recommended buat venda.  Alhasil malam ini Venda memakai  maxi dress, Derry menjemput Venda tepat  pada waktunya di kost kompleks estetika indah milik Venda. Mobil pajero sport milik Derry melaju ke jalan menuju century mall, saat di Century Mall Derry berjalan di depan Venda. Dalam hati Venda berharap Derry menggandeng tangan Venda  dan berjalan bersampingan. Namun, ketika masuk ditoko  khusus kado Derry masih saja mencuekin Venda yang berada di belakang.
  Ven menurut elo cewek suka dikasih kado apa?” tanya Derry yang baru saja membuka pembicaraan.
“ Cewek itu suka hal –hal yang romantis”
“ Engga memandang seberapa mahal nilai barang yang dikasih. Mahal atau engga kalau itu romantis cewek bakalan suka  kecuali kalau cewek matre “ ucap Venda sambil terbahak.  Derry menarik tangan Venda membawanya masuk boutique cewek  yang memajang berbagai gaun pesta.  Gaun yang menurut Venda bagus langsung di pilih Derry dan membawanya ke kasir.  Dalam hati Venda merasa gaun tadi untuknya apalagi tadi gaun tadi dipaskan ke tubuhnya dan sebelumnya Derry menggandeng tangannya . Keluar dari boutique Derry mengajak Venda makan.
Sambil menunggu pramusaji yang mengantar pesanan mereka. Venda mencoba menanyakan sesuatu yang dari dulu ingin dia katakan ke Derry.
“ Der elo masih ingat pertama kali kita kenal dihari ospek, waktu itu....”
“ingat Ven, ada apa? “ Derry memotong omongan Venda.
“ thanks ya Der elo udah nolongin gua waktu  slayer tanda kelompok kita hilang pas outbond”
“ bukan gue Ven yang nolong elo tapi si jody temen kelas gue, gua ngikut dihukum karna slayer gue juga hilang dan ternyata punya gue nyangkut di pohon. “
“ Jadi selama ini kita ? “ tanya Venda
“ Lo udah gue anggap temen, thanks ya tadi elo udah bantu gue milih baju yang pas buat Hani.“
“Gue yakin Hani bakalan nerima cinta lo dan kayaknya kamu dan Hani akan jadi  couple yang serasi ”  senyum  Venda  dibalik  menahan  bendungan air matanya.
“makasih Ven, lo emang sahabat yang gue percaya.”
 Derry memegang tangan Venda layaknya seorang sahabat.
“ Pagi Venda,  gila ya ini anak baru bangun. Semalam ngapain aja lo sama Derry.” Ucap Hani membawa buket  bunga mawar merah muda. Venda remang-remang menatapnya matanya belum sepenuhnya bisa dibuka.
" Ven Mata lo? lo habis nangis?  yaapun lo diapain aja sama Derry? " tanya Hani cemas
“ itu apaan Han? “ tanya Venda tidak menghiraukan tanganya mengucek matanya agar bisa lihat jelas.
“ surprise, buat kamu Venda sayang  ada kartu pengirimnya juga nih.” Ucap Hani menyerahkan buket  Bunga mawar merah mudah  yang masih segar beserta kartu ucapan kecil.
“ Dan anehnya juga Ven gua juga dapet kaya gini.” ujar Hani tangan satunya membawa gift box.
“ yaudah kita baca bareng aja  secara bergantian, gimana? “ ucap Venda yang sebenarnya juga tahu siapa orang yang mengirim itu hani. Hani menyalami tangan Venda yang berarti setuju.
“ Hai Venda,  mungkin aku terlalu keras kepala untuk ngucapin “ aku suka kamu” secara langsung.
Malam ini kamu harus bisa pergi sama aku, aku jemput jam tujuh malam depan kost kamu. Salam JJ
Hani membuka box persegi panjang  yang  diberikan untuknya , gaun berwarna hitam terlipat rapi dibalik tutup box. Diambilnya kartu penanda kirim diatas gaun dan dibaca Hani dengan keras
“ gue pengen lihat kamu pake gaun itu nanti malem , jam tujuh  malam gue jemput “
from Derry pradaharjoko
“ Jadi tadi malam kalian berdua?” lirih Hani
“ Engga Hani elo yang cocok buat Derry, percaya dah” ujar Venda dengan yakin.
Hani dan Venda saling berpeluk layaknya sahabat sejati.
Alveoularis cafe yang menjadi tempat terpilih Couple date kedua pasangan antara Venda Jody dan Hani derry malam ini. Couple date mereka berempat bertema candle light, kafe minimalis dengan latar cahaya remang dari lampu minion yang tergantung diatapnya dan dinding yang terbuat dari kayu membuat kesan yang klasik dan etnik.
Mereka memilih tempat duduk dengan dua kursi yang saling membelakangi. 
“ Ven sorry kalau selama ini gue terlalu munafik memendam perasaan ini dari kita smp. saat pisah dari lo gue kira perasaan ini bisa hilang sendiri. ternyata gue salah menilai rasa Ven, perasaan gue masih tetep kaya dulu.” Jody berbicara flashback  diawal dia suka sama Venda dengan kedua tanganya menggenggam tangan Venda diatas meja.
 “ aduuh Sorry Jod diawal kita ospek dan ketemu kamu  di perpustakaan waktu itu gue belum begitu ngenalin kamu karna udah lama banget ya kita pisahanya.” Venda mencoba menyalahkan diri
“ jangan salahkan diri kamu. Takdir yang memisahkan  kita, takdir juga yang mempertemukan kita.” Jody mengecup punggung tangan Venda.
Jody Jonathan temen satu SMP dan SMA Venda, di pertengahan kelas satu SMA Jody  yang baru bisa sekelas sama Venda harus pindah .  Venda dan Jody dipertemukan kembali  yang  sama-sama menjadi mahasiswa baru di fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada. Venda tersadar ternyata orang yang  membuatnya penasaran adalah Jody cinta sejatinya yang selama ini tidak dia sadari.
cinta sejati cinta yang kuat akan rintangan seberapa jauh jarak pada akhirnya akan dipertemukan.





























">


0 komentar:

Posting Komentar