Jumat, 22 Agustus 2014

liburan ke dieng plateau


liburan ke dieng plateau liburan ke dieng plateau
  UNFORETTABLE HOLIDAY :))


Goes To ' Dieng Plateau'

Hallooooha...(checksound) sekilas perjalanan liburan semester 2 saya. duh liat judulnya aja unforgattable yapp pastinya seruu banget dong liburan saya kali ini. tujuan trip saya kali ini lebih tepatnya ke rumah teman saya. defita namanya,yang bertinggal di desa wanayasa banjarnegara terletak di lereng gunung yang adem nan sejuk udaranya. aku bersama teman-teman kamarku yang super kocak sudah berplan minggu-minggu sebelumnya. alhamdulillah tanggal 12 agustus 2014 yang lalu rencana tersebut terlaksana, ditengah liburan yang mungkin teman lain pada bermalas-malasan atau rajin membantu orang tua di rumah. saya dari kendal, ola dan mas iyus (pacar) dari pati, erike bersama fahmiza (pacar), susmita dan duano (teman) dari bojonegoro jatim berangkat ke semarang pada tanggal 11 agustus 2014. kami bertujuh bermalam di asrama tercinta 'bhakti husada'. tiktoktiktok waktu menunjukan jam 08.30 kami berada di sukun banyumanik menunggu bus jurusan semarang-purwokerto buat aksesbilitas menuju ke banjarnegara. topik liburan ini kami seorang backpackers yang naik bus ekonomi untuk mengirit badget yang kami punya. 6 jam perjalanan untuk menempuh sampai ke terminal banjarnegara. di terminal kami disambut hangat oleh sahabat tercinta defita yang juga sebagai tuan rumah kami.


 eeiits perjalanan belum slesai gaes, dari bus ekonomi kami lanjut menaiki mikrobus untuk mengantarkan kami dari kota sampai masuk ke daerah atas dengan jalan yang berliku-liku sampai dipertigaan jalan pindah ke mobil pick up. ditengah perjalanan rasa capek pun hilang karna apa kami lebih menikmatinya merasakan sejuknya udara yang jauh dari hiruk pikuk sampai-sampai mengeluarkan asap saat bicara. yapp kami berasa ada dikorea gaes... canda tawa menyelimuti perjalanan ini di atas jalanan yang ekstrim kami tenggelam dicerita ala ftv yang kami perankan waktu itu. dan semua berakhir saat sampai pada pemberhentian terakhir tepat didepan rumah defita. kami diterima keluarga defita dengan baik, kami seperti tinggal di homestay yang gratis. malam hari kami ketambahan personil mas rama dan mas darma (teman), mas rama pemandu kita pas muncak nanti gaes hihi..satu hari terlewati, start holiday yeaayyy !!



tgl 13 nya kita menuju ke wisata candi arjuna, kawah sikidang, theater dieng, dan telaga warna dan juga mampir ke telaga satunya saya lupa namanya huehehe..wisata alam ini berada dipuncak gunung sekitar berapa km aku gabisa ngira-ngira tapi suhu disana lebih dingin dari rumah defita, kanan - kiri jalan oke dengan ladang tera siring yang ditanami carica dan kentang. jalanya pun lebih terjang berasa naik rollcosterr kenyataanya kami naik pick up dengan kelajuan cepat.dan tak lupa setiap tempat kita selalu mengambil moment tersebut dari jepretan kamera SLR dan ponsel  masing - masing :Doiyaa paginya kami melakukan ritual jalan-jalan pagi menghirup embun dan melihat indahnya kebun teh berada dekat dengan rumah defita.



hari berikutnya tanggal 15, sekitar jam 4 fajar kami menempuh jalanan yang sama sebelumnya untuk menuju ke arah yang berbeda yaitu 'bukit sikunir' yah namanya aja dalam mobil cerry yang ketutup, rasanya hangat dari masing-masing kami memakai baju yang berlapis dan lapisan luar tak ketinggalan jaket, masker, sarung tangan. dengan setengah semangat karna ngantuk ada yang tertidur ada yang mantengin lihat jalanan yang masih gelap ada yang asik mengamati pemandangan sambil mata ngantuk saat perjalanan yang aku rasa cukup jauh dari sebelumnya.



Rencananya kami sampai sikunir jam 5 pagi bisa sampai puncak terus ambil moment sunrise disana. Tidak semua rencana berjala dengan lurus secara bangunya aja udah molor jalanya lika liku tak tau arah lagi. Jam 5 kita masih dijalan waktu itu, semua pada pasrah, kita sampe sana sekitar jam 05.15 pagi. Turun dari mobil semua tak terduga ada beberapa dari kami mual dan kedinginan, sumpah deh suhu udah minus berapa derajat disana saya kagak tahu serius dingin banget. Pake jaket tebal dan baju berlapis pun agin masih bisa masuk. Buat nafas aja terengah – tengah.



Dengan tekat baja kami serombongan demi mengejar  sunrise memberanikan tak peduli cuaca maupun badan yang udah pegel – pegel sebelumnya. Sikunir yang selama ini menjadi tanda tanya terjawab sudah. Ditengah gelapnya langit di antara bintang yang menghiasi atapnya disitulah sikunir bukit yang dibicirakan banyak orang. Didepan kami, kami mencoba berjalan cepat jalanan pun mudah dilewati karna sudah dibuat jalan untuk para pendaki. Di seperempat puncak sang fajar memperlihatkan kemegahanya yang berwarna jingga tua seakan menyambut kami dengan keindahanya. Sayang, di seperempat jalan dua teman dari rombongan kami harus tertinggal karna udara dingin membuat dadanya sesak dan dengan berat hati mereka berdua turun.  Yang 4 teman saya masih dibelakang mereka hanya bisa sampe puncak pertama. Dan 4 orang termasuk saya bisa sampai puncak utama dari sikunir.subhanallah, impian saya tercapai untuk muncak. Ini pertama kali saya muncak makasih ya rabb dengan segala kemudahanmu semua bisa bisa terlaksana.  Saya merasa puas karna bisa berada di atas sikunir bukit dengan keindahan yang menakjubkan dimana sunrise memperlihatkan tatahnya di sebelah kanan gunung-gunung yang berada dekat rasanya dari saya berdiri.  



karna perjuangan yang kita lakukan seberat apapun rintanganya harus melewatinya bisa dikatakan berhasil apabila kita berada diatas puncak. Dan doaku semoga jalan hidupku yang sedang aku lewati ini bisa mencapai kesuksesan sama saat aku mencapai puncak sikunir. Sepulang dari sikunir defita mengajak kami ke sumur. Ini bukan sumur biasa yang berada di gambaran aku dan kawan – kawanku. Sumur ini menjorok kebawah dan bukan buatan. Sumur ini dikelilingi oleh tebing yang menjulang tinggi. Anehnya, kalok kita melempar batu ke dalam sungai itu meneriakkan bunyi “mblung” kata temen – temenku yang pada denger. Aku sih enggak dengar soalnya harus enciptakan suasan senyap mungkin untuk mendegar bunyi itu. Dalam perjalanan pulang ke rumah defita kami mampir ke pasar batur apalagi kalo engga untuk beli oleh – oleh carica  dan klatak. Dihari terakhir kami sunngguh – sungguh memanjakan badan dan udara pun makin dingin karna hujan. Acara untuk bakar – bakar enggak jadi dilakukan. Perjalanan jauh ini berakhir sudah berat rasanya meninggalkan desa yang penuh keramahan ini. Saya berharap lain waktu bisa kembali lagi entah dengan orang yang terspesial. Dan saya berdoa semoga dengan orang sama ini kita bisa melanjutkan trip di liburan mendatang. Setiap perjalanan memiliki cerita tersendiri dan setiap cerita akan tertulis rapi di kertas dan mengingatnya di memori. salam bhay^^

  
dari kiri- belakang- kanan : (ola, fahmiza, erike, fia (saya), defita, darma, rama, duano, susmita, iyus) (kebun teh)